
Alfido.com | News (28 Juli 2014) – Hai gans, efek lebaran di seluruh kota di indonesia sangat terasa banget. Bahkan para supir angkutan umum pun nggak segan-segan naikin tarifnya. Namun di Madura, tarif angkutan umumnya lebih sangar lagi.. naiknya nggak tanggung-tanggung, 2x-3x lipat dari harga normal, dan kalo nggak mau bayar ya nggak boleh naik angkotnya., piye jal 🙁
Isnaini, warga Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan mengatakan, tarif angkutan biasanya untuk jurusan Pamekasan-Sampang hanya Rp 5.000. Tetapi mulai tadi pagi, langsung naik menjadi Rp 15 ribu. “Saya heran karena kenaikan sangat drastis dari hari-hari biasanya,” kata Isnaini.
Isnaini menjelaskan, pemilik angkutan umum enggan mengangkut penumpang bagi yang tidak mau membayar sesuai tarif. Bahkan, antara pemilik angkutan dengan penumpang, masih terlibat tawar-menawar sebelum menaikkan penumpang.
“Saya tawar Rp 10 ribu tidak mau keneknya. Akhirnya terpaksa naik meskipun ongkosnya meningkat tiga kali lipat,” imbuhnya.
Sama halnya dengan angkutan umum jurusan Bangkalan-Pamekasan. Dua hari menjelang lebaran Idul Fitri, tarifnya masih normal yakni Rp 12 ribu. Namun, sejak Minggu pagi sudah naik menjadi Rp 30 ribu dari pelabuhan Kamal-Pamekasan.
“Kenaikannya sangat luar biasa jika dibanding hari-hari biasa,” kata Heriyanto, warga Socah, Bangkalan yang mudik ke Pamekasan.
Kepala Bidang Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pamekasan, Aziz Jamil, saat dikonfirmasi mengatakan, tidak bisa menegur angkutan umum yang menaikkan tarif angkutan. Sebab tidak ada aturan yang mengikat.
“Mereka tidak pakai tiket layaknya angkutan umum lainnya dan tidak diatur secara khusus. Sehingga aturannya hanya kesepakatan antara supir dan penumpang,” kata Aziz.
Sebenernya angkot adalah pilihan angkutan utama oleh masyarakat, namun karena nggak teraturnya sistem yang mengikat angkot, maka sang supir dan agennya bisa sewenang-wenang menaikkan tarif walaupun kenyamanannya masih sangat seadanya.
Seandainya negara mau mengelola angkot-angkot itu dengan baik, dan didirikan BUMN nya sendiri, mungkin bisa sangat dikelola, bahkan bisa bikin angkot gratis untuk rakyat, sehingga perekonomian kita tetep stabil, nggak terlalu terpengaruh naiknya bbm.
Bisa juga setelah diatur oleh negara, dibuat angkot listrik, angkot tenaga surya, angkot hybrid, dll yang bisa menekan kebutuhan bbm di tanah air.. Tapi itu just opini pribadi saya 🙂
Semoga bermanfaat..
Posted by Alfido
Email: alfido@ymail.com
Google+: +Alfido Listiawan
Twitter: @alfido30
hem……. efek lebaran 😀
http://cicakkreatip.com/2014/07/27/selamat-hari-raya-idul-fitri-1435-h-mohon-maaf-lahir-batin-yo-d/
https://febrianportal.com/2014/07/28/ini-dia-jawaban-tentang-harga-promo-honda-cbr150r-thailand/