
Alfido.com | Info (29 Juli 2014) – Hai gans, bentar lagi arus mudik tiba. Dan inilah momen-momen prestisius penyebab penuhnya kota-kota besar di indonesia, termasuk jakarta. Banyak banget orang-orang baru yang akan merantau 🙂
Maka dari itu, berikut saya sajikan alasan-alasan mereka merantau, berdasarkan pengamatan saya:
1. Mencari Pekerjaan yang Lebih Baik
Banyak banget perantau yang memiliki alasan ini, memang sangat masuk akal karena UMR atau UMK di Kota Besar jauh lebih gede darpada di kampung halaman. Banyaknya gaji tersebut yang menyebabkan banyak orang berbondong-bondong merantau ke kota.
Tapi banyak juga yang dengan modal nekat dan pasrah merantau ke kota besar, dan akhirnya menjadi penarik gerobak, pemulung, pengemis, bahkan banyak juga yang menjadi preman, pencuri. Namun jika mereka mempunyai skill, banyak juga yang bisa sukses di kota besar, namun peluang itu sekaeang sudah sangat jarang.
2. Diajak Saudaranya Merantau
Biasanya banyak kasus kayak gini yang terjadi di masyarakat. Mereka yang sukses di kota besar megajak sodara dan kerabat mereka untuk merantau juga siapa tau bisa tertular kesuksesannya.
Jika cuma 1-2 orang saja mungkin masih maklum, namun ribuan bahkan puluhan ribu orang diajak oleh saudaranya masing-masing tentu jadi beban tersendiri bagi ibukota.
3. Ingin Dipandang Sebagai Orang Sukses
Ada juga faktor seperti ini yang muter terus di lingkungan masyarakat. Banyak dari orang-orang yang ingin dipandang sebagai orang sukses saat bekerja di kota besar. Walaupun pekerjaan mereka hanya seorang pemulung, penarik gerobak, dan lain-lain mereka nggak mempermasalahkan. “yang penting bisa hidup di jakarta, kan keren..” yah, begitulah..
4. Membuat Bangga Orang Tua Dengan Sukses di Kota Besar
Orang tua sejatinya bakalan seneng banget jika anaknya sukses, dan akan menjadi nilai plus bagi si anak jika ia berhasil di kota besar. Banyaknya opini yang seperti ini:
A: “Anaknya kerja dimana sekarang bu?”
B: “Oh, anak saya kerja di Jakarta bu, dia jadi kerja di pabrik sarden terbesar”
A: “Wah, anak saya juga sama bu, tapi anak saya di Jakarta kerja di bagian Gardening gitu katanya bu”
Yah, begitulah contoh kenyataan di masyarakat. Jadi tiap tahun anak sma dan smk lulus, mereka kebanyakan merantau langsung ke kota-kota besar.
Padahal, sukses di kampung halaman juga bisa terwujud jika kita mau berusaha lebih keras..
Walaupun keinginan kayak gini, namun bisa membuat orang khilaf dan ingin merantau mencari duit cuman karena ingin terlihat keren dengan motor baru. Pengaruh efek film FTV berpengaruh besar ke pikiran anak-anak muda di kampung halaman.
Keren itu dijadikan suatu kiblat dan kewajiban, walaupun nggak semuanya gitu, namun banyak yang kayak gini juga.
6. Susahnya nyari kerja di Kampung Halaman
Faktor ini juga sangat berpengaruh. Diantaranya sedikitnya lapangan kerja yang masih terbuka di kampung halaman. Masih sedikitnya pabrik besar dan hanya ada lahan kerjaan untuk bertani dan berkebun (dimana kebanyakan anak muda sangat gengsi melakukan kerjaan tersebut).
Maka dari itu mereka akhirnya lebih preder mencari uang di Kota Besar yang akhirnya juga berefek pada mereka sendiri seperti kena macet, kriminalitas, dll.
7. Kebiasaan yang sudah terjadi di Masyarakat
Waktu itu salah satu temen saya pernah cerita kalau dia nggak mau pulang dan kerja di kampung halaman, dan dia bilang kalau kotanya itu hanyalah “Kota Pensiunan” dan sudah tertanam turun-temurun di pikiran masyarakat kalo anak muda itu ya merantau. Kalo belum merantau belum jadi “orang”.
Dan kembalilah jika sudah tua atau pensiun, atau udah punya uang banyak..
Yah, mungkin masih segini saja opini-opini yang bisa saya saring dan sharing dari masyarakat. Walaupun masih banyak opini lain yang saya belum tau. Ada temen-temen yang mau nambahin? 🙂
Posted by Alfido
Email: alfido@ymail.com
Google+: +Alfido Listiawan
Twitter: @alfido30
hoo hoo hoo josss
masuk juga 😀