
Alfido.com | News – Hai gan.. kasus ditangkapnya tukang sate karena menghina jokowi di facebook menimbulkan polemik baru yaitu seorang figur yang anti kritik di mata masyarakat. Semoga saja ini tidak benar karena seorang pemimpin harusnya mau menerima masukan dan kritik dari para rakyatnya. Tentunya kita tidak pengen Freedom of Speech di negeri ini terikat seperti layaknya jaman orde baru.
Salah satu politikus Partai Demokrat bernama Ramadhan Pohan pun mengomentari kasus penangkapan tukang sate tersebut. Menurutnya hal tersebut sangat tidak adil. Berikut pernyataan Ramadhan Pohan dari Okezone:
Sang ibu Tukang Sate itupun mengaku bingung dan shock kenapa anaknya ditangkap polisi. Bahkan sang ibu rela menemui Jokowi untuk meminta maaf sebesar-besarnya agar anaknya dibebaskan.
Semoga Pak Jokowi tidak Anti-kritik seperti yang dikatakan Ramadhan Pohan tersebut. Dan semoga mas tukang sate yang berinisial MA tadi bisa dibebaskan.
Sekedar info saja, Tukang Sate berinisial MA dijerat dengan pasal berlapis yaitu Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 52 UU ITE.
Baca juga artikel lainnya:
[archives limit=10]
Ditulis oleh Alfido
Email: admin@alfido.com
Google+: +Alfido Listiawan
Instagram: @alfido
Twitter: @alfido30
dari berita yg saya baca, menghinanya dengan cara memposting gambar orang beradegan sex tspi wajahnya diganti pak jokowi sama ibu mega. apa hal seperti itu pantas dibiarkan? saya rasa tidak, karena itu sudah termasuk pornografi
lihat dulu kasusnya…
kalau si tukang sate itu kan posting gambar yg berbau porno.
itu udah masuk kategori pornografi yg kebangetan.
lagipula yg melaporkan ke polisi kan bukan jokowi sendiri..
kalau yg begini dibiarkan, ntar yg lain pada latah..
presiden sendiri dihina, Indonesia hilang martabatnya di mata dunia.