
Bagi ingin berkecimpung di dunia perbengkelan, tentu akan membutuhkan kompresor angin. Terlepas itu merupakan bengkel mobil, bengkel motor atau pun bengkel las besi. Hampir seluruh perbengkelan membutuhkan mesin tersebut sebagai alat yang paling utama.
Berbagai fungsi dapat dilakuan oleh mesin kompresor angin, diantaranya adalah mengisi angin, membantu proses pengecatan, membersihkan mesin dan lain-lain. Segala jenis kerja yang memerlukan tekanan tinggi membutuhkan mesin ini.
Tentu saja mesin kompresor pun terdiri dari berbagai jenis, ada yang menggunakan tenaga listrik ada juga yang memakai bensin sebagai bahan bakar. Nah, harga kompresor angin bensin dan listrik pun berbeda. Sebelum memutuskan untuk membeli jenis kompresor angin yang mana, sebaiknya memahami terlebih dahulu berbagai varian dari kompresor angin.
Mesin kompresor angin listrik biasa juga disebut sebagai mesin angin portabel. Sedangkan mesin kompresor angin manual biasa dikena sebagai Van Belt. Masing-masing mesin tersebut memiliki spesifikasi dan kapasitas yang berbeda. Tentu saja harga dari mesin kompresor tersebut pun berbeda. Berikut ini akan dijelaskan perbedaan masing-masing antara kompresor angin listrik dan kompresor angin manual.
Ada dua jenis kompresor angin yaitu mesin kompresor angin listrik dan mesin kompresor angin manual atau yang menggunakan bahan bakar bensin. Keduanya tentu saja mempunyai perbedaan dari segi kapasitas, spesifikasi, dan tentu saja harganya. Berikut ini adalah beberapa perbandingan antara kompresor angin listrik dengan kompresor angin manual.
Kompresor Angin Listrik
Kompresor angin listrik sering disebut juga sebagai kompresor angin portabel karena bentuknya kecil sehingga portabel untuk dibawa-bawa. Sesuai dengan namanya, kompresor ini mengandalkan daya listrik. Harga kompresor angin listrik ini cenderung lebih murah, mulai dari Rp 50 ribuan hingga Rp 2 jutaan.
Kekurangan dari kompresor ini adalah kapasitas tangki yang kecil, sehingga mudah rusak jika terlalu sering digunakan dengan beban berat. Demi mencegah kerusakan pada kompresor ini, jika indikator panas pada kompresor mati, sebaiknya segera matikan kompresor. Indikator dari kompresor berupa membran penanda panas. Nah, karena kompresor ini tergolong sulit untuk diperbaiki, jadi sebaiknya menuruti indikator tersebut demi mencegah kerusakan kan?
Kompresor Angin Bensin
Nah, bila ke bengkel tambal ban atau bengkel mobil, pasti sering melihat sosok kompresor angin bensin ini. Sesuai dengan namanya, mesin kompresor ini mengandalkan bahan bakar bensin untuk menyalakannya. Kompresor ini biasa disebut juga sebagai kompresor Van Belt atau kompresor angin manual. Daya tekanan udara dari kompresor ini cukup besar. Ini karena kapasitas tangki pada mesin kompresor angin Van Belt ini lebih besar dari mesin kompresor listrik. Kelebihan dari kompresor ini adalah ketika terjadi kerusakan maka tak terlalu sulit untuk melakukan perbaikan. Ini karena komponennya tak berhubungan dengan komponen listrik.
Namun dari segi harga, kompresor angin dengan bahan bakar bensin ini harganya lebih mahal. Kisarannya mulai dari Rp 500 ribuan hingga puluhan juta rupiah. Biasanya harga di bawah Rp 1 juta pun tergolong yang mini kompresor atau ukuran tangkinya kecil. Jika ukuran tangki kecil maka tekannannya tak cukup besar. Tentu saja semakin besar daya yang dihasilkan dari kompresor, maka harganya pun semakin mahal. Salah satu contohnya adalah kompresor yang memiliki daya 10 HP harganya ada di kisaran Rp 35 juta.
Nah, setelah memahami jenis-jenis kompresor dan kisaran harganya, tentu Anda sudah bisa menentukan kira-kira kompresor apa yang dibutuhkan. Ingat dari setiap jenis kompresor, Anda pun harus menyesuaikan kebutuhan dengan spesifikasi, baik dari segi tekanan yang dibutuhkan maupun spesifikasi mesinnya. Anda bisa membeli dan mencari harga kompresor angin listrik di ralali.com dengan mudah dan aman. Selamat memilih ya!
Leave a Reply